REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dua bom meledak di sebuah kampanye kelompok oposisi di kota utama Kurdi, Diyarbakir, Turki, Jumat (5/6). Dua orang dilaporkan tewas, dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka.
Laporan awal menyebut, satu ledakan pada Jumat (5/6), namun sumber keamanan senior mengatakan kepada kantor berita Reuters telah terjadi dua ledakan. “Setidaknya terlihat sepuluh orang luka-luka. Karena ia mengatakan ada dua ledakan bom berturut-turut, dan yang kedua jauh lebih keras,” kata seorang koresponden kantor berita AFP.
Pemimpin Partai pro-Kurdi Rakyat Demokratik (HDP), Selahattin Demirtas, berusaha mengatasi kerumunan. Puluhan ribu orang menghadiri rapat umum HDP di tenggara kota, dua hari sebelum pemungutan suara legislatif.
Pejabat HDP mengatakan kepada para pendukungnya melalui pengeras suara untuk meninggalkan tempat kejadian agar segera dibersihkan. Padahal, kampanye itu merupakan salah satu acara kunci HDP. Semua orang mengetahui jika Diyarbakir adalah kota yang paling signifikan di tenggara. Mayoritas penduduknya adalah keturunan Kurdi.
Berbicara terpisah Perdana menteri Turki, Ahmed Davutolgu yang sedang berada di sebuah perlombaan di kota terdekat dari Gaziantep menentang aksi kekerasan tersebut. Beberapa aktivis yang marah melemparkan batu kepada polisi. Kemudian lemparan batu tersebut dibalas pasukan keamanan dengan menggunakan gas air mata.