REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Presiden Nigeria yang baru saja terpilih, Muhammadu Buhari pada saat kampanye berjanji membersihkan negaranya dari Boko Haram. Tapi pekan pertamanya di kantor setidaknya 60 orang tewas akibat serangan militan.
Kematian terbaru terjadi Kamis (5/6) ketika sedikitnya 31 orang tewas setelah bom bunuh diri meledak di pasar yang ramai dari Jimeta, bagian baru dari kota Yola, di negara bagian Adamawa.
Para pelaku adalah anggota dari kelompok radikal Boko Haram yang baru saja menerima kekalahan. Namun serangan terbaru menunjukkan kelompok militan tidak terintimidasi.
"Saya bisa melihat darah berceceran di mana-mana, termasuk mobil saya, tapi saya tidak bisa memberikan detail apapun karena kita semua berjalan," kata salah satu saksi ledakan, Ayuba Dan Mallam, Kamis (5/6) malam.
Pihak berwenang mengatakan setidaknya dua pelaku pengeboman bunuh diri ada di antara 31 orang yang tewas. Setidaknya 38 lainnya terluka dalam serangan di Kota Yola.
Sekitar 300 ribu pengungsi dalam beberapa pekan terakhir melarikan diri dari kekerasan yang dilakukan oleh kelompok militan di bagian lain dari timur laut Nigeria.
AP melaporkan, dua jam sebelum pengeboman pasar, delapan tentara diledakkan oleh bom mobil bunuh diri. Lokasinya di sebuah barak militer pos pemeriksaan di luar kota terbesar Nigeria, Maiduguri, yang juga merupakan kota kelahiran Boko Haram.