REPUBLIKA.CO.ID,ABUJA -- PBB mendesak Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyelidiki laporan kekejaman yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu Boko Haram dan pasukan pemerintah.
"Warga sipil di timur laut Nigeria telah hidup melalui tindakan mengerikan dari kekejaman dan kekerasan oleh Boko Haram," Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad Al-Hussein mengatakan dalam sebuah pernyataan, Jumat (6/6).
Al-Hussein mengatakan kekejaman tersebut termasuk pembunuhan masal, eksekusi dan partisipasi paksa dalam operasi militer. Anak-anak dipaksa meledakkan bom, kerja paksa, kawin paksa dan kekerasan seksual, termasuk perkosaan.
"Saya mendesak (Buhari) bertindak tanpa berlama-lama untuk membangun pertanyaan yang tepat dalam dugaan pelanggaran hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional oleh angkatan bersenjata Nigeria dan milisi terkait. Khususnya dalam tuduhan yang sangat mengganggu bahwa ribuan orang tewas atau ditahan oleh lembaga negara, " kata Al-Hussein.
Kekerasan di daerah tersebut telah menewaskan sedikitnya 13 ribu orang dan pengungsi sekitar 1,5 juta orang sejak Boko Haram mulai pemberontakan berdarah, enam tahun lalu.
Buhari pada saat kampanye berjanji membersihkan negaranya dari Boko Haram.