REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Lion Group, Edward Sirait, berharap jumlah penumpang Wings Air pada akhir tahun ini mampu meningkat sebanyak 5,2 juta penumpang.
"Pertumbuhan riil kita harapkan bisa tumbuh 10-15 persen, kalau kapasitas penumpang kita mau tambah 20 persen dibandingkan 2014," ungkap Edward dalam acara penyambutan pesawat ke-50 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Terkait fokus Wings Air, Edward mengatakan pihaknya akan tetap memfokuskannya pada penerbangan yang menyasar pada daerah-daerah remote. Hal ini ia utarakan lantaran potensi besar yang ada pada daya beli masyarakat di daerah yang tinggi serta tingginya intensitas masyarakat setempat dalam menggunakan pesawat dalam menggerakan sektor ekonominya.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama Wings Air Ahmad Hasan yang mengatakan meski laju pertumbuhan perekonomian Indonesia melambat, namun tidak menghambat peningkatan jumlah penumpang pesawat di sejumlah daerah-daerah terpencil di tanah air.
"Buktinya, rata-rata tingkat load factor (keterisian penumpang) Wings Air lebih dari 75 persen dalam setiap penerbangan," ujarnya.
Dirinya meyakini dengan datangnya 50 pesawat lainnya, load factor Wings Air dapat mencapai angka 90 persen. Faktor efisiensi moda angkutan udara seperti pesawat yang memiliki keunggulan dari segi waktu dibandingkan moda transportasi lain, ia katakan menjadi salah satu faktor yang membuat optimis load factor Wings Air terus meningkat.
"Tidak ada angkutan lain yang lebih cepat daripada angkutan udara. Karena itu kami optimis," lanjutnya.
Disinggung bandara mana saja yang didarati pesawat jenis ATR ini, Hasan mengatakan terdiri dari daerah-daerah remote seperti Malangwane, Sulawesi Utara, Gunung Sitoli-Medan, Ambon-Fakfak, NTT-Kupang, Denpasar-Bima, dan rute dari Lombok ke pulau-pulau sekitarnya.
Sedangkan untuk pesawat ATR ke-50 yang baru datang itu, ditujukan untuk melayani masyarakat di Papua dan Ambon mengingat tingginya minat masyarakat disana.