REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Jaksa Rumania memeriksa Perdana Menteri Victor Ponta, Jumat (5/6). Dia diduga terlibat pemalsuan, penggelapan pajak dan pencucian uang.
Kasus yang terkait pekerjaan Ponta sebagai pengacara pada 2007-2008 itu sedang ditangani lembaga antikorupsi, DNA.
Presiden Klaus Iohannis mendesak Ponta mengundurkan diri, dan mengatakan itu sebagai situasi yang tidak memungkinkan bagi Rumania. Tapi Ponta membantah melakukan kesalahan. Ponta mengatakan hanya parlemen yang dapat memecat dia.
Dia dituduh menggunakan faktur palsu dari sebuah firma hukum, Sova dan Associates untuk membeli dua apartemen mewah dan mobil Mitsubishi Lancer.
Presiden tidak dapat memecat Ponta tanpa persetujuan parlemen. Partai Ponta, kiri-tengah Sosial Demokrat (PSD) dan sekutunya memiliki mayoritas di parlemen. PSD muncul dari Partai Komunis tua dan Ponta menjabat pada 2012.
DNA telah menahan sejumlah tokoh terkemuka dalam beberapa bulan terakhir. Mantan menteri, tokoh media, hakim dan jaksa sedang diselidiki.
Penyelidikan DNA juga menyasar ibunda Ponta, kakak perempuan, kakak ipar laki-lakinya Iulian Hertanu dan senator Illie Sarbu yang juga ayah mertuanya.
"Saya menghormati posisinya di publik, tapi pekerjaan saya ditunjuk oleh parlemen Rumania. Hanya parlemen yang bisa memecat saya," kata Ponta dikutip BBC.