REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Juventus akan menghadapi Barcelona dalam final Liga Champions pada Ahad (7/6) dini hari nanti. Juve mendidikasikan laga nanti sebagai penghormatan bagi korban tragedi Heysel.
Tragedi tersebut terjadi 30 tahun lalu ketika Juve bertemu Liverpool di stadium Heysel di Brussels. Saat itu, ada kerusuhan yang mengakibatkan sekitar 39 suporter Juve kehilangan nyawa.
Bek Juventus Leonardo Bonucci mengaku mengingat kenangan itu sebagai penguat mental menghadapi sang raksasa Spanyol. "Sebagai penghormatan bagi tragedi Heysel. Saya pergi ke upacara peringatan bagi para korban pada pekan lalu," katanya seperti dikutip dari Express.
Guna menghadapi La Blaugrana, Juve memang perlu kekuatan mental juara. Apalagi banyak orang menganggap Barca lebih unggul secara prestasi maupun kualitas pemain. "Kenangan yang terjadi di sana (Heysel) adalah stimulus buat kita karena kita berharap bisa memberikan kemenangan bagi mereka yang tewas malam itu," ungkapnya.
Selain itu, pelatih Juve Massimiliano Allegri turut berkomentar perihal kejadian pilu tersebut. Ia mengatakan agar mengenang para korban yang kebanyakan suporter Juve. "Heysel akan selalu jadi salah satu catatan terkelam sejarah sepakbola, tidak hanya bagi Juventus tapi bagi semuanya," jelasnya.
Di sisi lain, Bonucci meyakini Juve tidak terlalu khawatir untuk menanggulangi ketajaman trio MSN -- Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar. "Kami datang ke sini tahu kita mungkin dianggap di bawah Barcelona, namun di final jarak perbedaan berkurang," ujarnya.