REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dalam tahun 2015 ini menargetkan membangun 25 titik taman kota pasif sebagai salah satu upaya mencapai target 30 persen ketersediaan ruang terbuka hijau pada tahun 2031.
Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram, HM Kemal Islam, di Mataram, Sabtu, mengatakan, sebanyak 25 taman kota itu dibangun pada sejumlah titik tanah-tanah kosong dan sisa pelebaran jalan.
"Beberapa taman kota yang sudah kita bangun adalah samping trotoar Jalan Udayana, Kebon Sari dan depan Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, sebanyak 25 titik taman kota yang dibangun itu adalah jenis taman pasif. Artinya, taman itu hanya untuk dilihat bukan untuk dikunjungi atau menjadi pusat rekreasi.
Karena itu Dinas Pertamanan tidak menyediakan fasilitas umum pada setiap taman tersebut. Taman itu hanya ditanami bunga yang berbunga dan ada juga yang menggunakan pot beraneka jenis dan warna sehingga terlihat indah dan menarik.
"Pokoknya dengan hanya melihat taman kota ini, mata kita bisa kembali segar," katanya.
Menurut dia, anggaran untuk pembangunan 25 titik taman kota itu bersumber dari APBD Kota Mataram, ada juga yang bersumber dari "coorporate social responsibility" (CSR) dan partisipasi masyarakat.