REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf menilai pimpinan-pimpinan KPK yang terpilih nantinya harus memiliki keberagaman latar belakang keahlian. Keberagaman ini bisa jadi kekuatan bagi KPK ke depannya.
"Keberagaman keahlian akan lebih baik untuk KPK ke depan," kata Asep kepada ROL, Sabtu (6/6).
Menurutnya, keberagaman ini tentu membuat pimpinan tak hanya mengerti dan fokus pada hukum. Walaupun seyogyanya, KPK adalah lembaga penegak hukum. Namun, perlu keahlian lain untuk memfokuskan tak hanya dari segi penindakkan tapi juga pencegahan dan manajemen kelembagaan.
Ia menyebutkan latar belakang dari hukum bisa membantu dari segi penindakkan. Sementara pencegahan bisa dikondisikan orang-orang terpilih dari ahli paikologi atau sosiologi. Sedangkan soal manajemen kelembagaan bisa dikelola pimpinan yang paham manajemen dan ahli informatika.
Ahli hukum, dinilainya akan berkompeten membicarakan pasal-pasal yang menjadi dasar proses hukum. Pencegahan yang bisa dilakukan sosiolog atau psikolog tentunya akan menyasar pada pembinaan masyarakat untuk menjauhi kejahatan ini.
Korupsi yang semakin canggih peredarannya bisa diatasi oleh para ahli dari informatika serta manjemen yang membantu menguatkan kelembagaan dan para staf-stafnya.