Ahad 07 Jun 2015 13:34 WIB

Kasus MERS di Korsel Meningkat, Lima Pasien Tewas

Rep: c26/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas rumah sakit di Korea Selatan mengenakan masker untuk mencegah virus MERS, Selasa (2/6).
Foto: www.cbc.ca
Petugas rumah sakit di Korea Selatan mengenakan masker untuk mencegah virus MERS, Selasa (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah pasien kasus Mers di Korea Selatan dilaporkan meningkat menjadi 64 orang. Petugas kesehatan setempat mengatakan hingga kini lima orang telah meninggal akibat terjangkit syndrom yang menyerang pernapasan tersebut.

Korea Selatan ini dianggap negara luar Timur Tengah dengan kasus Mers terbesar. Lebih dari 1.600 orang lainnya telah dikarantina untuk menghindari penyebaran virus tersebut.

Satu orang terakhir yang meninggal adalah pria berumur 75 tahun di sebuah rumah sakit di Seoul. Dalam 14 kasus barunya, 10 orang dirawat dalam rumah sakit yang sama di Seoul.

"Semua yang terinfeksi telah dirawat secara intensif," kata pejabat kesehatan setempat seperti dilansir dari BBC, Ahad (7/6).

Otoritas medis Korea Selatan menerima banyak kritikan atas cara menangani wabah tersebut. Walikota Seoul Park Won-soon menuduh pemerintah pusat tidak memberikan informasi yang cukup kepada warga tentang virus yang berasal dari Arab Saudi tersebut.

Menteri Kesehatan Moon Hyung-Pyo membantah tuduhan tersebut dan mengatakan komentar tersebut hanya untuk meningkatkan perhatian publik.

Penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang dapat menyebabkan demam, masalah pernapasan, radang paru-paru, hingga gagal ginjal. Menurut badan kesehatan dunia WHO, MERS memiliki tingkat kematian hingga 27 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement