Ahad 07 Jun 2015 14:53 WIB

Kang Abik Rangsang Pemuda Muslim Mengenal Sejarah Islam

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
 Penulis, Habiburrahman El Shirazy saat membacakan salah satu penggalan pada bedah buku Api Tauhid di Islamic Book Fair, Landmark, Kota Bandung, Sabtu (6/6).  (foto : Septianjar Muharam)
Penulis, Habiburrahman El Shirazy saat membacakan salah satu penggalan pada bedah buku Api Tauhid di Islamic Book Fair, Landmark, Kota Bandung, Sabtu (6/6). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Penulis Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik ingin meningkatkan kesadaran pemuda Muslim terhadap sejarah Islam melalui novel teranyarnya, Api Tauhid.

"Dalam Api Tauhid sengaja nuansa sejarah lebih kental, untuk kesadaran sejarah," jelas Kang Abik di Bandung Islamic Book Fair, Landmark, Sabtu (6/6).

Kang Abik tak menampik jika saat ini kesadaran umat Islam akan sejarah termasuk dalam kategori rendah. Kurangnya kesadaran akan sejarah ini dirasakan Kang Abik saat melihat perbandingan antara jejak sejarah Islam di Demak dengan jejak sejarah di Cina.

Di Demak, jelas Kang Abik, orang akan sulit membayangkan bagaimana kerajaan Demak pada masa Wali dahulu. Pasalnya, tidak ada jejak keraton kerajaan Demak yang tersisa, hanya Masjid Agung  dan makam Sunan Kalijaga saja yang tersisa.

Sedangkan di Kota Larangan, Cina, pengunjung dapat merasakan atmosfer kekaisaran Cina terdahulu karena bangunan peninggalannya masih ada dan terawat dengan baik hingga saat ini. Hal ini, terang Kang Abik, merupakan salah satu hal yang menunjukkan bahwa kesadaran sejarah umat Islam masih kurang.

Padahal, ujarnya, Alquran yang menjadi pedoman bagi kaum Muslim sebagian besar isinya memuat sejarah. Hal ini menunjukkan pentingnya umat Islam untuk dapat belajar dari sejarah. Meski waktu dan tempat kejadiannya berbeda, inti dan maksud dari suatu kejadian atau sejarah yang berulang itu akan tetap sama.

Karena itu, melalui novel Api Tauhid yang menggabungkan fiksi dan fakta sejarah, Kang Abik mencoba untuk merangkul generasi muda lebih dekat dengan sejarah Islam.

Sejarah yang diangkat dalam Api Tauhid ini merupakan sejarah Islam yang menurut Kang Abik penting dengan kondisi saat ini, yaitu sejarah keruntuhan khilafah Utsmaniyyah yang kemudian beralih ke rezim sekuler yang ekstrem.

"Mengenai bagaimana seorang ulama yang sangat ikhlas membentengi umatnya dari itu (rezim sekuler yang ekstrem). Ulama Said Nursi," jelas Kang Abik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement