REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Transplantasi terumbu karang memiliki potensi ekonomi. Transplantasi merupakan upaya pencangkokan atau pemotongan karang hidup untuk ditanam di tempat lain.
"Transplantasi karang dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak jumlah indukan dan anakan karang yang laku dipasarkan. Sehingga dapat mendukung perdagangan karang," kata Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makassar Kris Handoko di Makassar, Ahad (7/6).
Ia mengatakan upaya budidaya karang hias telah terlaksana di Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan pelatihan dan dukungan dari BPSPL Makassar. Sementara di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, pihaknya telah berupaya merintis hal serupa sejak 2014. Meski hingga kini hasilnya belum menggembirakan. "Di Pangkep animo dari masyarakat sendiri yang masih kurang," akunya.
Transplantasi ini juga dapat memenuhi kebutuhan bibit karang untuk program-program rehabilitasi kawasan terumbu karang yang mulai giat dilaksanakan. Selain itu, transplantasi terumbu karang, kata dia, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat lokasi penyelaman menjadi lebih indah dan menarik sehingga dapat mendorong kenaikan jumlah wisatawan.
BPSPL Makassar, lanjutnya, telah melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan perairan sekitar Pulau Samalona yang berjarak sekitar 15 menit dengan perahu motor dari Kota Makassar. Pulau Samalona merupakan salah satu tujuan wisata pantai yang cukup populer.
"Kami terus berupaya mendorong agar transplantasi terumbu karang dikembangkan lebih jauh untuk mendukung pemanfaatan yang berkelanjutan," tutupnya.