Ahad 07 Jun 2015 17:35 WIB

Terlibat Twitwar, Rustam Jelaskan Soal tak Ada Kenaikan Harga Sembako

Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia, Rustam Ibrahim.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia, Rustam Ibrahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Rustam Ibrahim mengklaim bahwa tidak terjadi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako). Dia pun menyatakan, pendapat itu hasil dari kunjungannya bersama istri ke pasar tradisional.

"Saya hampir setiap minggu ke pasar tradisional, nemani isteri. Saya tidak menemukan harga2 kebutuhan pokok yang katanya naik melonjak," ujarnya melalui akun Twitter, @RustamIbrahim.

Status yang dibuatnya itu menuai reaksi dari para netizen. Rustam yang sempat terlibat twitwar akhirnya membuat penjelasan terkait statusnya tersebut, dengan me-mention akun, ‏@ferrykoto dan @JusDalle. Kebetulan, dua akun itu terus mempertanyakan dasar penulisan tidak ada kenaikan harga sembako.

Menurut dia, observasi dilakukannya dengan mengunjungi salah satu pasar di Pekanbaru.

"Saya melakukan participant observation pada tanggal 31 Mei 2014 di Pasar Tangor, km12, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Rustam. "Konteksnya adalah TANGGAL 31 MEI dan lokasinya PASAR TRADISIONAL TANGOR km12, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru."

Dia menyatakan, istrinya belanja tanggal 31 Mei lalu. "Saya ingat harganya: cabe merah keriting 28 ribu perkg, bawang merah 1/4 kg 7 ribu, Bayam seikat 2 ribu, kangkung 2 ribu, ikat baung basah Rp 70 ribu,Bareh Solok 11 ribu, sayur asem 2 ribu, ayam putih ditimbang sebelum dipotong 24 ribu per kg..."

Atas dasar itu, ia meminta agar pihak yang terus menyerangnya untuk mengetahui duduk persoalan. "Jadi diskusi seharusnya ditempatkan dalam konteks participan observation saya tanggal 31 Mei, di Pasar Tangor Pekanbaru."

Rustam pun melanjutkan hasil observasi ke pasar pada Ahad (7/6). "Hari ini 7/62015 isteri saya ke pasar tradisonal Reni Jaya, Depok. Bawang merah 28 ribu per kg&cabe merah keriting 32 ribu per kg."

Dia mengungkapkan hasil kunjungannya ke salah satu pasar di Depok. "Utk informasi anda pagi ini di pasar tradisional Reni Jaya, Depok: bawang merah 28 ribu/kg,cabekeriting 32 ribu,beraspulen Ciranjang 9 ribu/liter."

Aktivis Ferry Koto akhirnya bisa memaklumi kicauan Rustam. "Seperti seorang Peneliti yg jelas salah katakan harga2 dipasar tdk naik, padahal jelas rakyat tercekik harga naik, ngotot, tdk akui salah."

Ferry melanjutkan, "Jangankan minta maaf & koreksi, ech si Peneliti malah ngeles "harga yg disampaikan harga tgl 31 mei", plus malah salahkan org yg meluruskan."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement