Ahad 07 Jun 2015 17:45 WIB

11 Korban Kapal Tenggelam di Cina Belum Ditemukan

Rep: c07/ Red: Dwi Murdaningsih
Kapal Bintang Timur yang terbalik di Sungai Yangtze, Senin (1/6).
Foto: AP
Kapal Bintang Timur yang terbalik di Sungai Yangtze, Senin (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JIANLI - Korban kecelakaan kapal Eastern Star di Sungai Yangtze terus bertambah, sampai Ahad (7/6) korban tewas mencapai 431 jiwa. Jumlah terus bertambah setelah adanya pencarian di dalam bagian kapal pada Jumat (5/6) lalu. Hingga saat ini berarti masih ada 11 korban lainnya yang masih belum ditemukan. Dari total 456 orang yang berlayar dalam kapal pesiar tersebut, baru 14 orang yang diketahui selamat, satu di antaranya adalah kapten kapal.

Mereka selamat lantaran melompat dari kapal dan tiga orang dari mereka diselamatkan petugas dari dalam bagian kapal. Juru bicara pemerintah Hu Kaihong mengatakan saat ini tes DNA sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jasad korban Tim evakuasi juga masih berusaha menemukan korban yang belum ditemukan. Kejadian yang memakan banyak korban jiwa tersebut, membuat operator kapal yang tenggelam di perairan Yangtze meminta-maaf.

"Sejak ini (tenggelamnya kapal) terjadi, saya telah tenggelam dalam kesedihan," ungkap Zhao, Sabtu (6/6).

Mereka juga mengatakan akan bekerjasama dengan tim penyelidikan yang menangani peristiwa tersebut. Manajer perusahaan Eastern Star, Jiang Zhao yang mengoperasikan kapal, membungkuk dalam permintaan maafnya atas musibah itu. Tenggelamnya kapal di perairan Yangtze terjadi pada Senin (1/6). Kapal terhempas saat dihantam tornado di perairan tersebut. Tragedi ini merupakan yang terburuk selama lebih dari 60 tahun. Presiden Xi Jinping menjanjikan akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement