REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Asisiasi Sepakbola Afrika Selatan atau SAFA, membantah tuduhan suap dalam proses tender Piala Dunia 2010 yang sebelumnya terungkap. Tuduhan tersebut juga dianggap sebagai penghinaan terhadap mantan presiden negara tersebut, Nelson Mandela, yang dinilai berjasa dalam membawa Afrika Selatan sebagai negara di Benua Afrika pertama yang menggelar Piala Dunia.
Duggaan suap yang dilakukan sebagai imbalan untuk membawa Piala Dunia 2010 ke Afsel sangat melecehkan kerja keras Mandela dan semua orang yang terlibat dalam proses tersebut. SAFA berbicara kepada media untuk pertama kalinya untuk melawan tuduhan dari Departemen Kehakiman AS, bahwa negaranya membayarkan 10 juta dolar AS untuk mengamankan acara sepakbola paling bergengsi di dunia itu.
SAFA merasa sangat terkejut dengan opini yang selama ini beredar, bahwa program kebangkitan Afrika dalam Proyek Diaspora Afrika disebut sebagai suap. ''Kami tegas menyangkal itu adalah suap sebagai imbalan atas suara. Ini melecehkan kerja keras Mandela, Desmond Tutu, pemerintah Afrika Selatan, yang telah mengorbankan waktu, uang dan keluarga mereka untuk membuat negara kita bangga,'' tegas SAFA seperti dilansir fourfourtwo, Ahad (7/6).