REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pegerakan harga minyak mentah dunia yang tidak stabil ternyata tidak memengaruhi Libya dalam produksi minyaknya. Negara tersebut masih mampu memproduksi minyak dengan skala yang produktif.
Seperti dilansir tradearabia pada Ahad (7/6), perusahan minyak Libya Timur, Agoco telah memproduksi minyak dengan kapasitas besar. Dalam sehari, negara tersebut memproduksi antara 250 ribu hingga 290 ribu barel.
Menurut juru bicara perusahaan tersebut, produksi tersebut masih dinilai stabil. Menurutnya, angka produksi minyak tersebut tidak mengalami perubahan dari minggu sebelumnya.
"Tanker A akan mengangkat satu juta barel minyak mentah di pelabuhan Hariga yang terhubung ke wilayah Sarir dan Messla," kata juru bicara tersebut.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa wilayah Nafoura masih ditutup karena protes yang dilakukan oleh penduduk setempat yang menuntut pekerjaan. Begitu juga dengan wilayah Bayda, menurut juru bicara tersebut, juga ditutup karena kekurangan daya.