REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Marco Storari tentu tidak pernah menyangka bakal nyaris menjadi korban kecelakaan pesawat terbang.
Saat hendak berlibur ke Catania, Ahad (7/6) waktu setempat, pesawat yang ditumpangi kiper Juventus itu sempat melakukan pendaratan darurat.
Sehari setelah memperkuat Juventus di laga puncak Liga Champions, Storari memang berencana membawa keluarganya untuk berlibur ke Catania. Namun, rencana liburan itu nyaris menjadi bencana.
Ban pesawat yang ditumpanginya meledak sesaat sebelum tinggal landas. Alhasil, pesawat Blue Air Boeing 737 itu harus kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Caselle, Turin.
''Kami mendengar suara yang aneh setelah lepas landas dan sempat merasa takut. Pada saat itu, kami tidak tahu apa yang sedang terjadi,'' ungkap kiper berusia 38 tahun tersebut.
Akhirnya, Storari sadar, pesawat yang ditumpanginya itu tengah mengalami masalah. Usai lepas landas, pesawat itu memang tidak lantas melanjutkan perjalanan, namun berputar-putar di wilayah udara Kota Turin.
Setelah dirasa cukup aman, pesawat itu pun melakukan pendaratan darurat dan kembali ke Bandara Caselle, Turin. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden meledaknya ban pesawat tersebut.
Kendati begitu, Storari agaknya tidak akan lupa pengalaman menegangkan yang dialaminya ini. ''Saat kami sadar, pesawat hanya berputar-putar di atas Kota Turin, kami sempat merasa sangat cemas.
Tapi, saya harus berterima kasih kepada para kru, karena mereka bekerja dengan sangat efisien,'' kata mantan penjaga gawang AC Milan itu.
Sebelumnya, kabar soal meletusnya ban pesawat di Bandara Caselle, Turin, memang sempat menyebar di media-media setempat. Ban utama sebelah kiri dari pesawat Boeing 737-400 itu meledak sesaat setelah lepas landas dari Turin.
Setelah terbang pada ketinggian 4000 kaki selama 90 menit untuk menghabiskan bahan bakar, pesawat tersebut akhirnya melakukan pendaratan darurat. Pesawat dengan registrasi YR-BAQ itu mengangkut 154 penumpang dan enam kru, dengan rute penerbangan dari Turin menuju Catania.