REPUBLIKA.CO.ID, Puasa merupakan kewajiban semua umat Muslim. Sejak kecil secara bertahap anak sudah dapat dikenalkan dengan salah satu kewajiban umat Muslim ini. Ada berbagai cara untuk memperkenalkan anak dengan puasa.
Psikolog anak dari RS Pantai Indah Kapuk, Ine Indriani, M.Psi menjelaskan bila anak masih usia pra sekolah, orang tua bisa memberikan pemahaman mengenai makna dan pentingnya puasa melalui dongeng. Contoh perilaku, berlatih puasa sesuai dengan kemampuan anak, serta mengajak diskusi tentang makna puasa.
"Namun, yang perlu ditekankan adalah penjelasan perlu diberikan sekonkrit mungkin mengingat anak masih berada pada fase operasional konkrit,” jelasnya.
Menurut perempuan yang aktif di Psycoach Human Integra, penjelasan mengenai makna puasa tidak hanya sekedar menjelaskan bahwa puasa adalah kewajiban dan umat yang menjalankan akan mendapatkan pahala, namun juga menjelaskan bahwa puasa memiliki makna lainnya yaitu menahan diri. Menahan diri tidak hanya lapar dan haus, namun juga perkataan dan perilaku. Misalnya tidak mudah marah, tidak berbohong, tidak saling mencela, dan lainnya.
Selain itu, lanjut Ine, juga saat di bulan puasa, orang tua perlu mengajarkan anak memperbanyak ibadah, melakukan berbagai perilaku positif seperti sabar, bersedekah, menyayangi, berempati terhadap orang-orang yang tidak mampu, dan lainnya.
Beritahu juga bahwa puasa baik untuk kesehatan, seperti agar pencernaan beristirahat setelah bekerja setiap hari dan juga untuk membuang zat-zat beracun di dalam tubuh.
“Terkait dengan hal ini, yang sangat penting adalah dalam memberikan pemahaman kepada anak harus disertai dengan contoh konkrit, terlebih karena orang tua adalah panutan dan guru utama bagi anak. Misalnya, ketika orang tua ingin mengajarkan nilai sabar kepada anak di bulan puasa, maka orang tua harus berperilaku sabar pula,” ujar Ine mengingatkan.