Selasa 09 Jun 2015 08:47 WIB

Survei: Kaum Muda AS yang Enggan Menikah Capai 64 Persen

Perempuan muda di AS makin malas menikah.
Foto: Reuters
Perempuan muda di AS makin malas menikah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bersamaan dengan merosotnya perkawinan di kalangan generasi muda Amerika, makin sedikit dari mereka tampaknya berkomitmen pada ikatan hubungan itu dalam satu dasawarsa belakangan, demikian jajak pendapat Gallup yang disiarkan Senin (8/6).

Persentase orang muda dewasa Amerika yang berusia 18-29 tahun yang melaporkan sebagai lajang dan tidak hidup dengan seseorang telah naik secara dramatis, dari 52 persen pada 2004 jadi 64 persen pada 2014, kata jajak pendapat Gallup.

Perkawinan tetap menjadi pengaturan hidup yang dominan buat orang Amerika yang berusia 30-an tahun. Namun, sebaliknya dengan kenaikan tajam dalam persentase orang yang berusia 20-an tahun dan menjalani gaya hidup lajang, orang yang berusia 30-an tahun cuma naik sedikit untuk hidup lajang pada 2014 dibandingkan dengan satu dasawarsa sebelumnya, kata Gallup.

Itu terjadi karena, meskipun persentase orang yang berusia 30-an tahun dan menikah telah merosot sebanyak 10 persen, persentase mereka yang hidup bersama telah meningkat secara mencolok, hampir dua kali lipat dari tujuh persen jadi 13 persen.

Sementara itu, kebanyakan pengaturan perkawinan orang dewasa Amerika yang berusia 40 tahun dan lebih tidak berubah. Selama satu dasawarsa terakhir, rata-rata enam dari 10 orang melapor mereka menikah, antara tujuh persen dan delapan persen melaporkan lajang atau tak pernah menikah, dan antara tiga persen dan lima persen melaporkan hidup bersama.

Peningkatan pada orang yang berusia 18 sampai 29 tahun yang menyatakan diri sebagai lajang dan tak pernah menikah terlihat pada jajaran luas sub-kelompok, termasuk ras, wilayah pendidikan dan partai politik, kata jajak pendapat tersebut.

Meskipun demikian, lebih kecil kemungkinan orang muda Amerika dari negara bagian Amerika Selatan dibandingkan dengan timpalan mereka dari wilayah lain untuk melajang, dan pemuda kulit putih serta Hispanik memiliki kemungkinan lebih kecil untuk hidup lajang dibandingkan dengan pemuda kulit hitam.

Selain itu, makin sedikit perempuan muda dibandingkan dengan lelaki muda yang hidup lajang. Kondisi tersebut menunjukkan banyak perempuan yang berusia 20-an tahun menikah dengan lelaki yang berumur 30 tahun atau lebih.

Dan lebih kecil kemungkinan lulusan perguruan tinggi yang hidup melajang dibandingkan dengan mereka yang hanya sampai, atau tidak pernah sampai, ke jenjang perguruan tinggi, kata jajak pendapat tersebut.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement