REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansur sepertinya menanggapi keinginan Wapres Jusuf Kalla yang melarang pemutaran kaset pengajian di masjid menjelang waktu shalat. Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak santri, Cipondoh, tersebut meresponsnya dengan membuat serial kicauan.
"Bila al Qur'an diperdengarkan, maka ada saaattttuuuuu saja, yg berubah, yg trmotivasi, maka pahalanya u yg memperdengarkan al Qur'an itu," katanya melalui akun Twitter, @Yusuf_Mansur. "Saya tdk tau siapa yg nyetel Muammar ZA di masjid. Saban mau jelang maghrib di bulan puasa. Jg jelang Jum'atan. Jg di jelang shubuh.."
Karena usianya ketika itu masih delapan tahun, ia langsung termotivasi mencari rekaman kaset untuk diperdengarkan agar bisa seperti Ustaz Muammar ZA. "Saya merengek minta dibeliin Sonny, Polytron, atau Aiwa. Spy bs nyetel kaset Muammar ZA. Saya jadiin bantal itu tape recorder. Saking pengen bisanya," katanya.
Ustaz Yusuf Mansur membayangkan, kelak ketika sudah dewasa, suara pengajiannyalah yang banyak didengar orang, melalui speaker masjid. "Lalu dg izin Allah, saya ada di posisi skrng ini... Suara saya didengar Indonesia... Bahkan dunia... &Tdk banyak yg tau... Bahwa saya jd begini, sebab kaset Muammar ZA yg diputar di masjid. Sdg saya tdk tau sd skrng, siapa yg sbnrnya nyetel kaset itu."