REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Survei kuartal kedua The Business Roundtable menyatakan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2015 dan sedikit di bawah harapan untuk meningkatkan penjualan, investasi dan lapangan kerja tahun ini.
Survei tersebut dilakukan sebelum pertumbuhan PDB AS untuk kuartal I-2015 direvisi turun bulan lalu, sebesar 0,7 persen. Para pejabat eksekutif AS berharap pertumbuhan PDB tahun ini sebesar 2,5 persen. Angka tersebut turun dari pertumbuhan 2,8 persen yang diperkirakan dalam survei kuartalan terakhir dan 2,4 persen pada akhir tahun lalu.
Dalam survei terbaru, 70 persen responden memperkirakan penjualan akan meningkat dalam enam bulan ke depan, turun dari 80 persen pada kuartal pertama. Sementara 35 persen mengatakan berharap pengeluaran meningkat selama periode tersebut, turun dari 45 persen pada survei sebelumnya.
"Bisnis investasi merupakan pendorong utama dari ekspansi ekonomi dan pertumbuhan pekerjaan," kata ketua Roundtable Bisnis dan COE AT and T Inc Randall Stephenson, seperti dilansir Reuters, Senin (8/6).
Stephenson mengatakan, kongres AS harus memberlakukan reformasi pajak dan lulus Trade Promotion Authority. Yang akan memberikan Presiden jalur cepat kekuatan untuk bernegosiasi dalam perjanjian perdagangan. Tujuannya untuk mengangkat investasi modal dan meningkatkan perekonomian.
Sebanyak 34 persen CEO mengatakan, mereka berharap untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja selama enam bulan ke depan, turun 40 persen pada survei terakhir.
The Business Roundtable CEO Economic Outlook Index, indeks komposit dari ekspektasi untuk enam bulan ke depan untuk penjualan, belanja modal dan tenaga kerja, turun menjadi 81,3 dari 90,8 pada kuartal pertama. Rata-rata indeks jangka panjang 80,5.