REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu yang menjadi permasalahan dari pertunjukkan dangdut seksi di SDN 02 Pemalang adalah ketidakpedulian orangtua murid pada acara tersebut.
Ini dinilai sangat ironis karena orangtua yang hadir membiarkan pertunjukkan yang sarat muatan pornografi tersebut ditonton anak-anak mereka.
Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan kepedulian orangtua. Ia menilai orangtua tidak memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang dilihat anak dibawah umur yang seharusnya dilindungi dari aksi semacam itu.
"Kalau orangtuanya hadir dan tahu tapi tidak mencegah sangat ironis sekali," kata Saleh kepada ROL, Senin (8/6).
Menurutnya orangtua sebagai pihak yang lebih dewasa pasti tahu acara tersebut sebagai bentuk kesalahan. Bukannya membiarkan tapi seharusnya mereka menghentikan dan mempertanyakan kepada panitia.
Apalagi, kata dia, ini acara pelepasan bagi anak mereka sendiri. Seharusnya acara lebih bermuatan motovasi bagi anak yang hendak masuk jenjang lebih tinggi. Mereka perlu hiburan dalam bentuk pengembangan karakter yang memicu semangat untuk lebih baik lagi ke depannya.
Selain itu pihak sekolah dan orkestra juga disebutnya bersalah karena tidak bisa menyesuaikan bentuk hiburan dengan kondisi lingkungan pendidikan. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan hiburan ini sepertinya atas dasar keinginan orang dewasa seperti guru dan wali murid.