REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemkab Purwakarta menggelar lomba memasak satai maranggi. Kegiatan ini digelar untuk membuat masyarakat luas memahami bahwa kuliner ini adalah ciri khas Purwakarta.
Founder rumah UKM, Subiakto Priosoedarsono menyatakan, sekitar 400 pedagang sate maranggi yang bertebaran di Purwakarta akan dilibatkan dalam lomba sate maranggi. Acara ini disebut duel sate Maranggi. "Mereka berasal tujuh kecamatan, di antaranya Plered, Wanayasa dan Cibungur Sari," imbuh Subiakto saat dihubungi, Selasa (8/6).
Mereka ikut pelatihan tentang bagaimana menciptakan brand sate maranggi. Kegiatan ini merupakan bagian kerjasama antara Rumah UKM dan Pemkab Purwakarta. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, langsung menandatangani kerjasama tersebut.
Juri yang dilibatkan dalam lomba ini adalah Bondan Winarno, Chica Hindarto dan Chef Yudhi. Acara ini diselenggarakan antarkecamatan untuk mencari jawara master chef sate maranggi pada tanggal 14 Juni 2015. Acara akan diimulai pada pukul 10.00 WIB.
Peserta akan diberi waktu 60 menit untuk memulai dari persiapan: memotong daging, marinasi, menyiapkan pembakaran, hingga penyajian. "Akan dipilih tiga juara untuk mewakili Purwakarta ke tingkat lomba Nasional," papar Dedi Mulyadi
Selanjutnya baik pemenang maupun yang kalah akan diberikan pendidikan Chef berstandar Internasional. "Kami ingin sate maranggi bisa going Global," kata Kang Dedi. Acara ini diawali dengan sarasehan pada tgl 13 Mei bersama para pewaris sate maranggi dan beberapa ahli sesepuh budaya Sunda.
Pihaknya bertekad menjadikan sate maranggi sebagai ikon kulinernya. Masyarakat akan banyak dilibatkan untuk memproduksi sate ini. "Kami ingin semua orang mengenal betul Purwakarta dengan kulinernya. Jadi ingat Sate Maranggi ingat Purwakarta," ujarnya.