Rabu 10 Jun 2015 09:14 WIB

Tentara India Serang Gerilyawan di Perbatasan Myanmar

Tentara India berjaga di perbatasan.
Foto: tribune.com.pk
Tentara India berjaga di perbatasan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Tentara India melancarkan gerakan terhadap gerilyawan di dekat perbatasan dengan Myanmar pada Selasa (9/6), katanya, beberapa hari sesudah 20 prajuritnya tewas dalam serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan di daerah terpencil itu dalam dua dasawarsa.

Dalam pernyataan, tentara mengatakan berhadapan dengan dua kelompok pemberontak di sepanjang perbatasan itu dan menimbulkan 'korban berarti'. Saluran televisi India menyatakan pasukan khusus melancarkan 'serangan pembedahan' di Myanmar, tempat gerilyawan lari, yang tidak dipastikan tentara.

Gerakan itu berlangsung di negara bagian Nagaland dan Manipur, India, tempat tentara tewas pada pekan lalu akibat penyergapan terhadap iringan mereka. Tentara menyatakan menerima sandi bahwa gerilyawan merencanakan penyergapan lanjutan.

India timur laut, yang terpencil, adalah tempat puluhan kelompok pemberontak, yang memperjuangkan swatantra lebih besar atau pemisahan diri. Dalam beberapa dasawarsa, tentara dikerahkan ke daerah itu, yang berbatasan dengan Cina, Myanmar, Bangladesh dan Bhutan, tapi belum diketahui tentang serangan lintas perbatasan.

Tentara menyatakan berbicara dengan pejabat Myanmar mengenai gerakan terhadap gerilyawan itu. "Ada sejarah kerja sama erat di antara kedua tentara," katanya, dengan menambahkan bahwa tentara akan bersikap tegas dalam menangani setiap ancaman terhadap keamanan India.

Perdana Menteri Narendra Modi berupaya menjalin hubungan lebih baik dengan tetangganya untuk membantu memerangi terorisme lintas perbatasan dan membangun hubungan ekonomi lebih erat. Tapi, pemerintahannya juga berulang kali menyatakan akan menangani pegaris keras dengan tegas.

Sebanyak 12 pemberontak Maois tewas dalam bakutembak dengan pasukan keamanan di hutan terpencil di India timur, kata polisi setempat pada Selasa. Polisi mengatakan pertempuran tersebut terjadi ketika pasukan keamanan mencoba menyergap sekelompok orang diduga gerilyawan pada Senin malam di kubu pemberontak di bagian timur negara bagian Jharkand.

"Mereka mulai melepaskan tembakan ketika kami mencoba menghentikan mereka," kata Hemant Toppo, Wakil Inspektur Jenderal Polisi Distrik Palamu, tempat peristiwa itu terjadi. "Kami membalas dan 12 Naxal tewas dalam bakutembak hampir satu jam tersebut," katanya, menggunakan istilah setempat untuk pemberontak Maois.

Pemberontakan Maois, yang tidak kunjung usai di India, dimulai sejak 1960-an dan telah menewaskan ribuan orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement