REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah warga khususnya, kaum muslim di Gorontalo berharap tidak akan terjadi lagi perbedaan dalam menentukan pelaksanaan 1 Ramadan serta 1 Syawal (Idul Fitri).
Riton Musa, salah seorang ketua Tamirul Masjid di Kota Gorontalo mengatakan, perbedaan di mana dan kapan saja bisa terjadi. Namun untuk lebih menyeragamkan pelaksanaan 1 Ramadhan, ada baikknya dilaksanakan secara serentak.
Menurut dia, untuk menentukan 1 ramadhan nanti, sebaiknya pemerintah, majelis ulama Indonesia (MUI), organisasi keagama Muhamadiyah, NU, Persis serta sejumlah tokoh cendekian lainnya, harus duduk bersama dalam menentukan 1 ramadan dan 1 syawal.
Jika terjadi perbedaan pelaksanaan 1 ramadan dan 1 syawal, bisa menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat muslim, karena masing-masing kelompok akan beranggapan mereka yang tepat.
Apalagi dalam menentukan 1 syawal, ada yang sudah melaksanakan lebaran idul fitri, sementara ada kelompok lain yang masih berpuasa, sedangkan dalam pemahaman kita bahwa berpuasa pada I syawal tidak dibenarkan.
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI, harus mampu menyelesaikan persoalan yang sering terjadi dalam penentuan awal Ramadan," Kata Riton.