REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Teka-teki hilangnya bocah Angeline terungkap. Bocah berumur delapan tahun itu tidak hilang karena diculik, namun tewas dibunuh oleh ibu angkatnya, Margaret Ch Megawe.
Diduga Margaret menghabiskan nyawa Angeline dengan cara menjerat leher korban dengan menggunakan tali plastik, sebanyak empat lilitan. Setelah tewas, mayat Angeline kemudian dikuburkan di bawah pohon pisang di belakang rumah pelaku.
Kapolresta Depasar, Anak Agung Gde Sudana kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP, guna mengetahui bagaimana siswi kelas II SDN 12 Sanur Denpasar dibunuh.
"Kami sudah menaruh curiga dan tiga hari terakhir terus mengawasi rumah Margaret. Nah sekarang kelihatan hasilnya," kata Sudana, di Denpasar, Rabu (10/6).
Belasan anggota Polresta Denpasar sekitar 13.00 Wita menerobos masuk ke rumah tempat tinggal Angeline di Jalan Sedap Malam No 26 Sanur Denpasar. Polisi memutuskan itu setelah merasa curiga terhadap sikap ibu angkatnya, Margaret Ch Megawe yang melarang polisi masuk.
"Tapi kami masuk dengan cara baik-baik, ditemani oleh kepala lingkungan setempat," ujarnya.
Ia melanjutkan, sejak menerima laporan kalau Angeline hilang, pihaknya terus bekerja, mencari informasi atas keberadaan Angeline. Diakui Sudana, polisi tidak gegabah, karena harus mendasari setiap langkahnya dengan bukti-bukti.
Ternyata kata Sudana, kecurigaannya benar, bahwa Angeline dibunuh dengan cara menjerat lehernya dengan tali plastik kecil sebanyak empat kali lilitan. Tidak ada bekas luka di tubuhnya atau lebam-lebam karena dianiaya.
"Dia dibunuh dengan cara dijerat lehernya," katanya.
Angeline ditanam di belakang rumah Margaret di dalam lubang berukuran 50 cm x 50 cm. Saat pertama kali menerima laporan Angeline hilang, Sudana mengaku pernah berdiri di atas tanah itu dan tidak merasa curiga ada mayat Angeline di bawahnya. Kini mayat Angeline dibawa ke RSUP Sanglah untuk menjalani visum.
"Ketika ditemukan, mayat Angeline dalam posisi meringkuk, mengenakan baju berwarna abu-abu dengan corak bunga-bunga," tandasnya.