REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kata-kata Rasulullah SAW itu terasa seperti oase di tengah gurun pasir. “Bergembiralah keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga!”
Siapa yang tak ingin satu keluarga bisa berkumpul bersama-sama di surga? Kemuliaan itulah yang didapatkan oleh keluarga Yasir, Sumayyah, dan Ammar bin Yasir.
Dr. Jasim Muhammad Badr menuturkan kisah ketiganya dalam 'Profil Keluarga 30 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga'. Yasir bin Amir lahir di Yaman, kemudian menjadi budak Abu Hudzaifah bin Mughirah Al-Makhzumi. Oleh Abu Hudzaifah, ia dinikahkan dengan Sumayyah bin Khubbath.
Mereka dikaruniai beberapa orang anak. Yang paling mahsyur adalah Ammar bin Yasir.
Yasir termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam, bersama istri dan anaknya. Tatkala Bani Makhzumi mengetahui keimanan Yasir sekeluarga, mereka pun mulai melakukan penyiksaan dengan tujuan agar Yasir bersedia keluar dari agama Muhammad.
Yasir wafat akibat begitu beratnya siksaan yang diterima, begitu pula Sumayyah. Perempuan itu menjadi perempuan pertama yang syahid dalam sejarah Islam. Hingga akhir hayat, mereka tetap kukuh tanpa kompromi memegang ajaran tauhid.
Melihat kedua orang tuanya syahid di tangan kaum kafir dan beratnya siksaan yang ia alami hingga tak sadarkan diri, Ammar bin Yasir terpaksa berbohong untuk menuruti keinginan kaum Quraisy. Rasulullah membolehkan tindakannya, sementara Allah melapangkan hatinya dengan surah An Nahl ayat 106.
Pemuda itu selamat dari siksaan. Ia ikut hijrah ke Madinah dan terlibat dalam pembangunan Masjid Nabawi. Ammar terus berkontribusi pada kejayaan Islam hingga syahid dalam Perang Shiffin.