Rabu 10 Jun 2015 21:58 WIB

Masyarakat Ingin Mafia Sepak Bola di Indonesia Dibongkar

Sepak bola
Foto: devianart
Sepak bola

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Hasil survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan masyarakat menginginkan adanya pembongkaran isu mafia sepak bola sebelum membenahi federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, setelahnya.

"Setelah PSSI dibekukan Menpora, dan Indonesia dihukum FIFA, masyarakat menginginkan supaya dugaan mafia sepak bola di Tanah Air segera dibongkar. Setelah itu, barulah kepengurusan federasi yang baru dibentuk," kata juru bicara KedaiKOPI Hendri Satrio dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (10/6).

Lembaga yang kerap menggelar beberapa survei tentang kepuasan masyarakat terhadap kinerja lembaga negara tersebut mengungkapkan, sebanyak 377 suara (51,29 persen) dari total 735 responden menginginkan?dugaan adanya mafia sepak bola dapat segera dibongkar.

Polling yang dilakukan pada periode 2-7 Juni 2015 lewat situs "online" atau daring tersebut, juga mengungkapkan keinginan masyarakat yang mengehendaki kepengurusan PSSI diisi oleh orang-orang baru.

"Suara terbanyak kedua, 246 suara (33,47 persen), adalah pengunjung situs yang menginginkan kepengurusan baru dibentuk dengan orang-orang baru di dalamnya," ungkap Hendri.

Sedangkan sisa suara lainnya,?70 suara (10,34 persen), berharap urusan sepak bola dikembalikan kepada PSSI dengan pengurusnya yang lama.

Sisanya, 36 suara (4,9 persen), memilih untuk tidak memusingkan perihal kepengurusan organisasi sepak bola, asalkan timnas Indonesia bisa meraih prestasi.

Menurut Hendri saat ini publik menginginkan tindakan nyata dalam membongkar dugaan adanya pengaturan skor serta suap. "Selama ini isu mafia sepak bola, 'match fixing', selalu disebut-sebut sebagai biang kehancuran sepak bola Indonesia, tapi siapa pelaku-pelakunya, siapa-siapa yang terlibat, belum pernah terungkap," tukas Hendri.

Komunitas Suporter Antikorupsi (Korupssi) melaporkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tuduhan telah melakukan korupsi dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Kami dari komunitas suporter antikorupsi, maksud kedatangan kami ke KPK untuk mengadukan kasus korupsi dalam PSSI pada periode 2010-2013. Ada anggaran dari Menpora yang dikucurkan ke PSSI yang sampai sekarang belum ada laporan pertanggungjawabannya," kata Koordinator Korupssi Parto Pangaribuan di gedung KPK Jakarta, Senin (8/6).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement