REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -– Sebelum benar-benar resmi keluar dari federasi, Sepp Blatter, berencana meresktrukturisasi penuh FIFA. Sebagai konsekuensinya berarti mengurangi hak istimewa bagi Inggris di federasi asosiasi sepak bola dunia tersebut.
Setelah Sepp Blatter memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden FIFA, dikabarkan bahwa kongres luar biasa akan diadakan pada 16 Desember mendatang. Domenico Scala, Ketua Audit dan Kepatuhan Independen FIFA meminta Blatter untuk mereformasi ‘warisan’nya.
Salah satu reformasi yang akan dilakukan adalah FIFA akan memotong jumlah komite eksekutif dari 24 anggota menjadi 15 anggota, Inggris yang akan kena imbasnya atas perubahan peraturan ini.
Saat ini delapan dari seluruh jumlah komite eksekutif FIFA berasal dari UEFA, dan salah satu dari mereka dijamin untuk menjadi wakil Inggris, yang duduk di komite sebagai wakil presiden. Karena reformasi ini kemungkinan kuat Inggris akan kehilangan posisi otomatis mereka.
Hal ini akan menjadi balas dendam manis Blatter untuk Inggris, yang telah ia yakini memiliki andil besar atas jatuhnya citranya.
Setiap perubahan eksekutif harus disepakati oleh dua pertiga dari anggota Kongres FIFA dan atas terpilihnya kembali Blatter menjadi presiden FIFA berarti masih ada kemungkinan rencana reformasi tersebut akan disetujui oleh para pendukungnya sebagai hadiah terakhir untuknya sebelum meninggalkan FIFA.