Kamis 11 Jun 2015 00:23 WIB

Misi Gabungan Penelitian MERS Rekomendasikan Pembukaan Sekolah di Korsel

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
 Wisatawan mengenakan masker untuk mengantisipasi wabah MERS di kota Seoul, Korea Selatan.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Wisatawan mengenakan masker untuk mengantisipasi wabah MERS di kota Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Misi gabungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan pemerintah Korea Selatan yang meneliti wabah Middle East Respitory Syndrome (Mers), pada Rabu (10/6), mengeluarkan rekomendasi untuk membuka kembali sekolah-sekolah. Tempat pendidikan dianggap bukan lokasi penyebaran MERS.

Wabah MERS telah memicu kecemasan publik dengan ribuan orang dikarantina dan sekitar 2.474 sekolah, termasuk 22 universitas ditutup. Banyak orang di jalanan mengenakan masker wajah, angkutan umum sedang didesinfeksi dan kehadiran pengujung di bioskop dan arena permainan bisbol berkurang drastis.

Misi gabungan tersebut, yang mulai bekerja pada Selasa, mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pembukaan kembali sekolah. "Sekolah tidak dikaitkan dengan penularan (virus) di Republik Korea atau di tempat lain," demikian rekomendasi dari tim gabungan.

Rekomendasi datang saat dewan sekolah Seoul dan sekitar provinsi Gyeonggi, mengumumkan perpanjangan penutupan sekolah hingga Jumat. Mereka juga menganjurkan lebih banyak sekolah untuk ditutup.

Mers pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 2012. Mers disebabkan oleh coronavirus dari keluarga yang sama, seperti kasus mematikan Sindrom Pernafasan Akut (SARS) di 2003. Belum ada obat atau vaksin untuk penyakit ini.

Beberapa negara di seluruh wilayah ini telah mengeluarkan advisories terhadap perjalanan ke Korea Selatan. Mereka juga meningkatkan screening penumpang.

WHO sendiri belum merekomendasikan setiap pembatasan perjalanan atau perdagangan.

Wakil Perdana Menteri Korsel Choi Kyung-hwan menyarankan agar tak perlu takut berlebihan dan mendesak masyarakat melanjutkan kehidupan sehari-hari. Sementara itu, dua kematian terbaru membawa jumlah korban jiwa menjadi sembilan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement