REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen Persipura Jayapura menilai keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang memenangkan klub Malaysia Pahang FA atas Persipura dengan skor 0-3 meski tanpa pertandingan, sesuai perkiraan publik. "Saya kira itu keputusan sangat 'fair' dan menjawab pertanyaan publik selama ini," kata Sekretaris Umum Persipura Jayapura Rocky Bebena, di Jayapura, Rabu (10/6) malam.
Pernyataan Sekum Persipura Jayapura itu menanggapi pernyataan resmi yang dimuat pada laman resmi AFC, Rabu (10/6), dan telah diberitakan oleh sejumlah media. "Keputusan itu setelah mereka (AFC) mendapat laporan dari pengawas pertandingan dan mengacu pada sanksi FIFA kepada PSSI, dan bagi kami Persipura tidak kaget dengan info itu," katanya.
Bebena juga menyampaikan, sebelum jadwal 'kick off' antara tuan rumah Persipura Jayapura dengan Pahang FA, bersama dua orang pejabat tim asal negeri jiran Malaysia itu sudah sepakat untuk menyelesaikan kasus tidak diberikannya visa bagi tiga pemaing asing itu diserahkan kepada AFC. "Jadi, sebelum laga pada 26 Mei 2015, itu kedua tim, Persipura dan Pahang FA telah serahkan masalah visa itu kepada AFC, keputusannya seperti apa, itu yang kami serahkan," katanya.
Komite Eksekutif Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah memutuskan Persipura Jayapura kalah walk over (WO) 0-3 atas klub Malaysia Pahang FA terkait permasalahan visa tiga pemain asing. "Oleh karena itu, Persipura Jayapura dianggap kalah dalam pertandingan dengan skor 0-3. Keputusan itu diambil berdasarkan Peraturan Kompetisi Piala AFC 2015 dan Kode Disiplin AFC," tulis pernyataan resmi yang dimuat pada laman resmi AFC.
Persipura dan Pahang FA dijadwalkan bertanding pada laga 16 Besar Piala AFC 2015 pada 26 Mei. Namun, permasalahan visa mengakibatkan tiga pemain asing Pahang FA tidak diperkenankan masuk ke wilayah Indonesia. Keputusan ini memastikan Pahang FA melaju ke perempat final Piala AFC.