REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejatinya masjid pada masa kejayaan Islam merupakan pusat segala pengembangan ilmu dan interaksi sosial maupun ekonomi masyarakat. Harapan tersebut yang menjadi dasar peluncuran "Gerakan Cinta Masjid" yang diprakasai oleh Bank Muamalat Indonesia melalui Baitulmaal Muamalat (BMM).
"Beberapa waktu ini orang hanya mengenal masjid hanya sebagai tempat untuk melakukan aktifivitas ritual dan ibadah saja,"kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Muamalat Evi Afiantin Ismail di Balai Kartini, Kemarin malam.
Evi menjelaskan melalui program Gerakan Cinta Masjid, Baitulmaal Muamalat akan mengembalikan pada fungsi utamannya sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Sehingga dari masjid Muamalat akan lakukan perbaikan ekonomi masyarakat, perbaikan lingkungan sosial. "Serta dari masjid ini pula kami ingin menumbukan kesaradaran, mengembagkan daya nalar dan keterampilan masyarakat sekitarnya,"kata Evi.
Terakhir, lanjut Evi, program tersebut bertujuan agar masyarakat mandiri dan mampu memanfaatkan potensi serta peluang demi perbaikan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Peluncuran "Gerakan Cinta Masjid" ditandai oleh pemukulan bedug oleh Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Masdar Farid Mas'udi didampingi Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.