REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku sengaja tidak mempublikasikan road map pembenahan sepak bola Indonesia. Ini dilakukannya karena merasa khawatir setiap rencana bakal diganjal oleh pihak yang tak menyenanginya.
Maka dari itu, kata dia, cukup pihak yang berwenang saja yang mengetahui road map tersebut. "Kami khawatir, yang kami rencanakan selalu diganjal, dituduh, dan diputarbalikan," kata Imam Nahrawi saat rapat kerja dengan Komisi X DPR-RI di ruang Komisi X DPR RI, Rabu (10/6).
Road map itu baru muncul saat Menpora mengumumkan anggota Tim Transisi bulan lalu. Dia juga mengintruksikan kepada seluruh personel Tim Transisi untuk merujuk pada road map itu.
Meski demikian, Imam menyatakan siap membeberkan semuanya, namun tidak untuk konsumsi publik. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu siap menjelaskannya hanya untuk anggota Komisi X, bukan pihak lainnya. Kemudian dia juga berharap agar Komisi X dan pihak lainnya mendukung apa yang akan menjadi program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembenahan sepak bola Indonesia.
Road map buatan Kemenpora tersebut rencananya bakal menjadi panduan Tim Transisi dan juga PSSI baru setelah Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal digulirkan Tim Transisi. Imam menegaskan road map mengagendakan seluruh kegiatan sepak di tanah air hingga tahun 2025.