REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah bekerjasama dengan PT NW Industries Group dalam mengolah sampah menjadi listrik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumber Batu, Bantargebang, Kota Bekasi. Diperkirakan dalam jangan waktu 15 tahun ke depan, sampah yang menggunung di TPA tersebut akan habis.
Chief Eksekutif Officer (CEO) NW Industries Group, Teddy Sujarwanto mengatakan ini bisa terjadi bila tak ada pasokan sampah baru ke TPA Sumurbatu yang akan dikelola dengan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Namun tentunya sampah di TPA Sumurbatu ini tidak akan habis, karena setiap hari sampah akan terus masuk ke TPA hasil produksi masyarakat ," jelas Teddy, Kamis (11/6).
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Data Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Ratim Rukmana mengatakan kondisi TPA Sumurbatu sudah mendekati over kapasitas dan harga tanah untuk perluasan zona mahal, karena itu teknologi pengolahan sampah sangat dibutuhkan.
"Kalau sampah diolah secara terus menerus dapat mengurangi beban TPA dan dalam jangka waktu tertentu tidak usah beli lahan lagi ," ujar Ratim.
Saat ini, tercatat Dinas Kebersihan hanya mampu melakukan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA Sumurbatu sebanyak 600 ton atau 40 persen dari total produksi sampah 1528 ton, dan 60 persen sampah yang belum dapat diangkut menjadi masalah tersendiri yaitu penumpukan sampah liar, meskipun sebagian sudah dilakukan pengolahan sampah di tingkat kelurahan atau kecamatan.