REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Keluarga besar Paguyuban Becak Solo (PBS) berduka. Tarmin (58), salah satu anggota PBS yang turut mengayubagyo mengangkut tamu dari tempat parkir mobil ke lokasi pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda, Gedung Graha Saba Buana, meninggal dunia mendadak, Kamis (11/6).
Kematian Tarmin sempat membuat panik Ketua PBS, Sardi Ahmad (47). Ia yang selama ini diserahi tanggung-jawab untuk mengkoordinir 200 penarik becak standby di lokasi parkir mobil tamu di Lapangan Banjarsari dan Lapangan Banyuanyar.
Nahas Tarmin, waktu mangkal di lapangan Banyuanyar. Sejak pagi sudah menarik angkut tamu dari lapangan Banyuanyar ke Gedung Graha Saba Buana sekitar 700 meter. ''Dia sudah beberapa kali narik penumpang P/P,'' ujar Sukarno (57), rekan penarik becak yang lain.
Menurut Sukarno, sesaat Tarmin menurunkan penumpang terus memarkir becak dideret pinggir lapangan. ''Dia sempat bilang kepala pusing, nggliyer,'' katanya.
Tak berapa lama, Tarmin jatuh. Kebetulan tubuhnya masuk ke dalam selokan. Tubuh dan bagian kepala sempat membentur tembok baturai selokan.
Upaya penyelamatan cepat dilakukan. Tarmin dilarikan ke RSUD dr Moewardi, Solo. Belum dilakukan upaya penyelamatan tim dokter, jiwa penarik becak asal Kabupaten Sragen tak bisa tertolong. Jenazah korban saat ini masih di kamar mayat RSUD dr Moewardi.
Sardi tampak sedih. Menurutnya, beberapa hari ini kondisi kesehatan Tarmin baru kurang fit. ''Katanya, dia masuk angin sudah beberapa hari,'' katanya. Ia nekad bergabung dengan rekannya untuk mengayubagyo Jokowi mantu.
Masih menurut Sardi, rekan-rekan penarik becak tetap melaksanakan tugas menarik tamu dari tempat parkir, Lapangan Banyuanyar dan dan Lapangan Sumber menuju gedung resepsi pernikahan Gibran-Selvi. Tugas ini dilakukan sesuai ''kontra'' sejak pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.
Sardi belum sempat berfikir banyak soal langkah yang mau dilakukan terhadap nasib rekannya yang nahas itu. ''Saat ini, konsentrasi kami baru mengangkut tamu-tamu Pak Jokowi. Belum bisa berfikir apa-apa''.
Seperti diketahui, Tarmin berprofesi becak sudah puluhan tahun. Ia warga Kabupaten Sragen selama ini boro atau merantau ke Solo. Setiap hari mangkal didepan Hotel Sahid Jaya Solo.