REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kasus pembunuhan Angeline (8) menyisakan dendam di hati keluarga besarnya di Banyuwangi. Kemarahan keluarga Hamidah, ibu Angeline, rupanya tidak hanya ditujukan pada pelaku pembunuhan, tetapi juga menyasar sosok ayah kandung Angeline, Rosidiq.
Yatimah (21), adik Hamidah, mengenang, kakaknya melahirkan Angeline di sebuah kelinik di Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Karena tidak punya uang untuk membiayai persalinan sebesar Rp 600 ribu, Hamidah merelakan Angeline diadopsi keluarga Margareth yang bersedia membayarkan biaya persalinannya.
Hal itu, menurut Yatimah, seharusnya tidak perlu terjadi, seandainya Rosidiq mau sedikit berkorban. Saat itu, menurut dia, padahal Rosidiq memiliki sepeda motor, yang bisa dijual, atau setidaknya digadaikan.
"Orang itu memang tidak sayang sama anaknya, sampai anak sendiri dikasih ke orang," ujar Yatimah kepada Republika melalui sambungan telepon, Kamis (11/6).
Yatimah berkisah, ketika Hamidah mengandung anak ketiganya, Aisyah, Rosidiq juga kedapatan selingkuh dengan perempuan lain. Sejak itu, menurut dia, Hamidah dan Rosidiq pun akhirnya berpisah.
Yatimah menyampaikan, saat ini Hamidah telah menikah lagi dan menetap di Denpasar bersama pria Bali dan sudah memiliki anak lagi dari pernikahannya tersebut. Kedua anak Hamidah yang lain Ina (10, kakak Angeline) dan Aisyah (2, adik Angeline), sejak lama dititipkan bersama neneknya di Banyuwangi.
Yatimah menyampaikan, saat ini keluarga dan kerabat Angeline di Banyuwangi sangat mengharapkan jenazah Angeline dibawa ke kampung mereka di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Keluarga berharap, Angeline dapat dikebumikan di kampung ibu dan keluarga besarnya.
Yatimah menyampaikan, meskipun keluarga di Banyuwangi tidak pernah bertemu muka dengan Angeline, ikatan batin itu tetap terasa. Yatimah pun berharap, pembunuh Angeline dihum seberat-berantnya.
"Pelakunya, ya harus dihukum mati. Kok tega-teganya, anak kecil dianiaya seperti itu," ujar Yatimah dengan nada haru bercampur marah.