Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan yang ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam. (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan yang ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam. (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan yang ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.(Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan yang ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam. (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk Angeline di Bundaran HI Jakarta, Kamis (11/6) malam.Angeline bocah perempuan yang ditemukan tewas dan dikubur di halaman belakang rumahnya di Bali.
Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk mengenang Angeline dan meminta pemerintah dan yayasan lainnya harus memperketat prosedur adopsi anak. Angeline yang sejak lahir diadopsi dari orangtua kandungnya ditemukan dikubur setelah dinyatakan hilang hampir tiga minggu. Diduga sebelum meninggal korban mengalami kekerasan di rumah orangtua angkatnya.
sumber : Republika Foto
Advertisement