REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan perlu adanya kekuatan baru dalam kesatuan TNI yakni Angkatan Siber. Satuan ini bisa dibentuk untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara dari ancaman perang menggunakan teknologi dunia maya.
Apalagi Sukanto menilai ancaman perang yang tak lagi melalui metode kemiliteran. Di zaman dengan teknologi yang semakin berkembang, ancaman terbesar justru perang siber yang mengintai keamanan dan pertahanan negara melalui dunia maya.
"Dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) perlu rasanya untuk membuat matra ke-4 yaitu matra Angkatan Siber," katanya kepada Republika, Kamis (11/6).
Ancaman perang ini disebutnya bisa menyerang aspek kehidupan astagrata sebagai sasaran, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dst. Tidak melulu pengerahan fisik secara militer tapi juga non militer.
"Meskipun sendi-sendi astagrata kita belum semuanya dilakukan dengan teknologi siber. Namun tidak ada salahnya kita waspada sejak dini," katanya.
Pembentukan matra baru bertujuan agar TNI tetap kuat sebagai lembaga pertahanan dan keamanan negara. TNI harus bersatu dan solid. Oleh karena itulah selain butuh sosok panglima komprehensif yang mampu menjawab tantangan-tantangan global, regional dan lokal, dibutuhkan juga sosok TNI yang pemersatu.
"Kita harapkan calon Panglima TNI yang terpilih bisa memenuhi harapan-harapan tadi," harapnya.