Jumat 12 Jun 2015 09:36 WIB

TNI Perlu Bentuk Angkatan Siber

Rep: c26/ Red: Esthi Maharani
Perang siber (Cyber War). Ilustrasi.
Foto: post.jargan.com
Perang siber (Cyber War). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan perlu adanya kekuatan baru dalam kesatuan TNI yakni Angkatan Siber. Satuan ini bisa dibentuk untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara dari ancaman perang menggunakan teknologi dunia maya.

Apalagi Sukanto menilai ancaman perang yang tak lagi melalui metode kemiliteran. Di zaman dengan teknologi yang semakin berkembang, ancaman terbesar justru perang siber yang mengintai keamanan dan pertahanan negara melalui dunia maya.

"Dengan tantangan-tantangan yang akan dihadapi Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) perlu rasanya untuk membuat matra ke-4 yaitu matra Angkatan Siber," katanya kepada Republika, Kamis (11/6).

Ancaman perang ini disebutnya bisa menyerang aspek kehidupan astagrata sebagai sasaran, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dst. Tidak melulu pengerahan fisik secara militer tapi juga non militer.

"Meskipun sendi-sendi astagrata kita belum semuanya dilakukan dengan teknologi siber. Namun tidak ada salahnya kita waspada sejak dini," katanya.

Pembentukan matra baru bertujuan agar TNI tetap kuat sebagai lembaga pertahanan dan keamanan negara. TNI harus bersatu dan solid. Oleh karena itulah selain butuh sosok panglima komprehensif yang mampu menjawab tantangan-tantangan global, regional dan lokal, dibutuhkan juga sosok TNI yang pemersatu.

"Kita harapkan calon Panglima TNI yang terpilih bisa memenuhi harapan-harapan tadi," harapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement