Jumat 12 Jun 2015 10:21 WIB

24 Ribu Penyandang Disabilitas Daftar Dapatkan KIS dan KIP

Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mencatat sebanyak 102 lembaga kesejahteraan sosial (LKS) sudah mendaftarkan warga pantinya untuk mendapatkan kartu sakti.

"Sudah 102 LKS untuk 24 ribu penyandang disabilitas yang sudah mendaftarkan untuk KIP dan KIS," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Kementerian Sosial, Nahar, Jumat (12/6).

Kartu sakti yang terdiri dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Sasaran penerima KIS sebanyak 88,2 juta jiwa sedangkan KIP 17,9 juta anak usia 6-21 tahun, baik yang terafiliasi oleh pendidikan umum, agama maupun tidak dalam lembaga pendidikan.

Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, KIP diberikan untuk usia 6-21 tahun karena bagi mereka penyandang disabilitas yang berada di panti, masih ada yang di bangku sekolah pada usia 21 tahun.

Bantuan KIP untuk tingkat SMA menerima Rp1 juta, SMP Rp750 ribu dan SD Rp450 ribu untuk penerimaan sekali untuk satu tahun.

Rinciannya 2,4 juta dari Kemenag, 17,9 juta dari Dikbud dan 3,5 juta dimandatkan ke Kemsos untuk divalidasi bagi anak-anak yang diluar lembaga pendidikan. Sementara KKS dengan 'buffer' 500 ribu, khusus PMKS 340 ribu semuanya di APBN Perubahan.

Pada program sebelumnya KIP hanya terserap enam juta lebih sehingga masih banyak yang tersedia.

Mensos juga terus mengingatkan agar panti-panti segera mendaftarkan warga binaannya guna mendapat bantuan pemerintah tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement