REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mencatat sebanyak 102 lembaga kesejahteraan sosial (LKS) sudah mendaftarkan warga pantinya untuk mendapatkan kartu sakti.
"Sudah 102 LKS untuk 24 ribu penyandang disabilitas yang sudah mendaftarkan untuk KIP dan KIS," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan Kementerian Sosial, Nahar, Jumat (12/6).
Kartu sakti yang terdiri dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Sasaran penerima KIS sebanyak 88,2 juta jiwa sedangkan KIP 17,9 juta anak usia 6-21 tahun, baik yang terafiliasi oleh pendidikan umum, agama maupun tidak dalam lembaga pendidikan.
Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, KIP diberikan untuk usia 6-21 tahun karena bagi mereka penyandang disabilitas yang berada di panti, masih ada yang di bangku sekolah pada usia 21 tahun.
Bantuan KIP untuk tingkat SMA menerima Rp1 juta, SMP Rp750 ribu dan SD Rp450 ribu untuk penerimaan sekali untuk satu tahun.
Rinciannya 2,4 juta dari Kemenag, 17,9 juta dari Dikbud dan 3,5 juta dimandatkan ke Kemsos untuk divalidasi bagi anak-anak yang diluar lembaga pendidikan. Sementara KKS dengan 'buffer' 500 ribu, khusus PMKS 340 ribu semuanya di APBN Perubahan.
Pada program sebelumnya KIP hanya terserap enam juta lebih sehingga masih banyak yang tersedia.
Mensos juga terus mengingatkan agar panti-panti segera mendaftarkan warga binaannya guna mendapat bantuan pemerintah tersebut.