Jumat 12 Jun 2015 15:42 WIB

Gelar Miss Zimbabwe 2015 Dicabut Karena Foto Telanjang

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
WhatsApp
Foto: jeruknipis.com
WhatsApp

REPUBLIKA.CO.ID, ZIMBABWE - Panitia kontes ratu kecantikan Zimbabwe mencabut gelar ratu yang disandang Emily Kachote. Gelar tersebut dianulir lantaran gadis berusia 25 tahun itu pernah berfoto tanpa busana dan beredar luas melalui layanan pesan pendek, WhatsApp.

Dilansir dari laman Dailymail, Kamis, (11/6),  menurut dewan kontes kecantikan Kachote dianggap telah melanggar aturan ratu kecantikan tidak pernah berfoto dengan pose telanjang. Pada awal kontes para peserta juga terlebih dahulu menandatangani pernyataan mereka belum pernah berfoto telanjang.

"Ketika para gadis ini kami ajak berkeliling provinsi, kami mengatakan kepada mereka, jika pernah berpose telanjang di mana pun, mereka tidak layak untuk ikut berpartisipasi dalam kontes kecantikan ini," ujar perwakilan Dewan Kontes Miss Zimbabwe, Tendai Chirau.

Selain tidak boleh berpose telanjang, para ratu kecantikan juga tidak boleh berpacaran dan hamil.

Sementara itu, Kachote mengakui foto yang beredar adalah foto dirinya. Namun, foto tersebut merupakan foto lama dan diduga disebar oleh mantan kekasih model tersebut.

"Terakhir saya berbicara dengan dia (mantan kekasihnya) satu tahun yang lalu dan saya tidak lagi memiliki hubungan apa-apa dengannya," kata Kachote.

Dicabutnya Kachote sebagai Ratu Kecantikan Zimbabwe, justru disambut baik sebagian masyarakat Zimbabwe, banyak yang menilai Kachote tidak cukup cantik untuk menjadi Miss Zimbabwe 2015. Adapun, foto Kachote menyebar tak lama setelah ia mengaku pernah berpose telanjang.

Kachote diketahui merupakan sarjana psikologi yang menjadi penasihat keuangan. Ia berhasil menyingkirkan 15 kandidat saat meraih gelar Miss Zimbabwe 2015.

Dengan dicabutnya Kachote, gelar Miss Zimbabwe digantikan oleh Grace Mutambu yang merupakan pemenang kedua dalam kontes kecantikan tersebut. Nantinya, dialah yang akan mewakili Zimbabwe dalam ajang Miss World yang akan di gelar di Sanya, Cina, pada Desember 2015.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement