REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga MarkPlus Center for Public Service kembali mengadakan Forum Terbuka sebagai ajang untuk kepala daerah berbagi pengalaman peningkatan pelayanan publik. Pada forum kedua ini, MarkPlus mengundang Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, Jumat, (12/6).
Ia menjelaskan beragam prestasi yang didapat oleh Kota Banda Aceh dalam beberapa tahun ini. "Kota Banda Aceh menjadi penerima penghargaan Indonesian Digital Society.
Lalu pada 2011, Banda Aceh juga berhasil mendapatkan Investmen Award, Apeksi Award, dan juga penghargaan PKPD PU (Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah). Semua berhasil diraih dengan model Kota Madani yang dibentuk oleh Pemerintah Kota," jelas Illiza, di Jakarta, Jumat, (12/6).
Illiza pun menjelaskan Kota Madani diartikan sebagai kota yang penduduknya beriman, berakhlakul karimah, toleran dalam perbedaan, serta taat hukum. Penerapan kota madani diharapkan dapat mendorong masyarakat berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pembangunan, tersedianya ruang publik luas dan inklusif.
"Karakter penduduk Banda Aceh serta ketersediaan infrastruktur menjadi tantangan tersendiri bagi dibu wali kota," tuturnya.
Ia menambahkan, karakter penduduk yang religius memiliki sisi positif bahkan negatif dalam upaya pembentukan masyarakat madani.