REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Hamid Fahmi Zarkasy mengatakan mempersiapkan diri dalam menghadapi Ramadhan dimulai dari diri pribadi dahulu. Salah satunya dengan memperbanyak amal-amal sosial.
Pemahaman akan keutamaan Ramadhan pun bisa menjaga konsistensi amalan sebulan penuh. “Ingat-ingat bulan Ramadhan bisa menghapuskan dosa yang lalu,” ujarnya seperti dirangkum dari Pusat Data Republika.
Muhasabah memasuki gerbang Ramadhan juga perlu dilakukan. “Perbuatan apa saja yang dilakukan selama setahun, dosa-dosa apa saja yang sering dilakukan,” katanya.
Puasa Ramadhan jangan hanya dijadikan sebagai kewajiban saja tetapi juga sebagai kebutuhan. Kesucian Ramadhan juga tak dikotori dengan perbuatan-perbuatan maksiat.
Makna Ramadhan ini harus dijadikan sebagai tradisi. Begitu juga dengan kebiasaan positif seperti menghilangkan kemaksiatan.