Sabtu 13 Jun 2015 11:26 WIB

Muncul Bacaan Alquran dengan Langgam Sasak di Mataram

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Angga Indrawan
Membaca Alquran.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Membaca Alquran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jika pembacaan ayat-ayat Suci Alquran pernah dibacakan dengan menggunakan langgam Jawa, maka sekarang berkembang pembacaan Al-Quran dengan menggunakan langgam Sasak. Baca Alquran dengan langgam Sasak muncul di acara Peluncuran Buku Biografi Mudjitahid "Kepemimpinan Sasak Nusantara", di Mataram, Sabtu, (13/6).

Pembacaan Alquran surat Al-Qolam ayat 1-5 dilakukan oleh Ustaz Saprianto asal Bertais, Mataram saat akan memulai acara tersebut. Dirinya mengaku membaca Alquran dengan langgam Sasak atas inisiatif dan permintaan Majelis Adat Sasak (MAS).

"Sebab baca Alquran dengan langgam Sasak karena di dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan agar membaca dengan menggunakan hukum tajwid yang berlaku dan tidak menekankan langgam seperti apa," ujarnya kepada wartawan di Mataram, Sabtu (13/6).

Bahkan menurutnya, Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk agar membaca Al-Quran dilakukan dengan cara menghiasi suara dan tidak menyebutkan lagunya seperti apa.  Ia menuturkan, di beberapa wilayah di Timur Tengah seperti Turki, para ulama memakai langgam saat membaca Al-Quran. Sehingga disepakati sebuah lagu sebagai langgam dalam membaca Al-Quran.

Saprianto mengaku dirinya membaca Al-Quran dengan langgam Sasak bukan karena ikut-ikutan kepada peristiwa yang pernah terjadi ketika seseorang membaca Al-Quran dengan langgam Jawa. Sebab, penggunaan langgam itu sudah dilakukan sejak dulu.

"Cara menyebarkan Islam termasuk membaca Alquran dulu menggunakan langgam, cuma karena belum memahami tajwid sehingga dilarang," katanya.

Menurutnya, dirinya tetap akan meneruskan membaca Alquran dengan langgam Sasak. Sebab tidak merusak dan menilai justru akan terus berkembang.

Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi mengkritik penggunaan langgam tersebut sebab banyak kesalahan dalam tajwid. Bahkan, dirinya mengimbau agar bacaan Alquran harus dihormati sebab itu merupakan keilahian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement