Sabtu 13 Jun 2015 14:03 WIB

Demokrat: Dana Aspirasi DPR Rawan Penyimpangan

Rep: c32/ Red: Taufik Rachman
Didi Irawadi Syamsudin
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Didi Irawadi Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin menyatakan penolakannya terhadap dana aspirasi DPR Rp 11,2 sebasar triliun. Ia mengaku prihatin dengan diajukannya kembali dana aspirasi DPR.

 

“Pengelolaan dana ini sesungguhnya rawan penyimpangan,” kata Didi dalam pernyataan tertulisnya yang diterima oleh ROL pada Sabtu (13/6). Menurutnya hal tersebut diprihatinkan karena harus mengelontorkan dana untuk masing-masing 560 anggota DPR sebanyak 20 miliar.

 

Usulan tersebut juga pernah terjadi pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun ditolak dengan alasan tumpang tindih sistem anggaran. Saat itu yang mengusulkan dari Fraksi Partai Golkar pada akhir 2009 dengan jumlah Rp 15 miliar per anggota.

 

Untuk itu, Didi juga menegaskan mekanisme yang digunukan untuk dana tersebut juga tidaklah mudah. Ia menambahkan, selanjutnya juga kontrol terhadap dana tersebut juga tidaklah gampang melakukannya.

 

Badan Anggaran DPR sebelumnya kembali mengusulkan dana aspirasi yang akan digunakan untuk daerah. Dalam pengusulan dana tersebut diajukan untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement