Sabtu 13 Jun 2015 15:44 WIB

Ahli Matematika Beberkan Kemungkinan Knonologi Hilangnya Pesawat MH370

Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Pencarian pesawat MH370 terus dilakukan

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Masih banyak pertanyaan yang tersisa sejak lebih dari satu tahun sejak hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 secara tragis. Pertanyaan seputar keberadaan pesawat, nasib penumpang hingga kini masih misteri. Kini, tim peneliti internasional menggunakan model Matematika untuk mencari penjelasan mengapa puing pesawat tersebut tidak pernah ditemukan.

Dalam laporan yang diterbitkan dalam jurnal Asosiasi Matematika Amerika, tim peneliti menggunakan simulasi komputer untuk membandingkan lima skenario pesawat tersebut bisa jatuh ke dalam air. Dari hasil simulasi tersebut, mereka menyimpulkan pesawat bergerak menukik vertikal menuju arah Samudra Hindia bagian selatan.

"Ahli penerbangan umumnya sepakat bagaimana pesawat jatuh ke air yang kemudian menghasilkan petunjuk utama dan arah operasi pencarian," ujar penulis yang dipimpin oleh seorang ahli Matematika Terapan dari Universitas Texas A & M di Qatar, seperti dikutip Sciencealert.

Namun, jika pesawat jath ke laut dengan membentuk sudut 90 derajat dengan kepala pesawat terlebih dahulu yang terjatuh, maka bagian sayap, dan ekor akan hilang. Sementara, badan pesawat bisa tenggelam dalam waktu kurang dari satu menit tanpa pernah bisa muncul lagi di permukaan. Hal ini pula yang bisa menjadi alasan logis mengenai tidak diketemukannya minyak atau puing-puing di dekat lokasi yang diasumsikan sebagai lokasi jatuhnya pesawat MH370.

Tim spesialis, dan ahli Matematika serta ilmuwan yang ahli di bidang komputasi menyimpulkan ini setelah membandingkan data pada lima skenario simulasi terhadap pesawat Boeing 777. Masing-masing skenarionya menampilkan perbedaan pada pendekatan sudut. "MH370 cenderung akan menjadi misteri sampai suatu hari nanti ketika black box ditemukan dan akhirnya bisa diterjemahkan. Tapi, dari hasil forensik sangat mendukung MH370 terjun ke laut dengan menukik tajam," kata dia.

Penulis mengatakan bahwa insiden tersebut snagat tragis, namun pemodelan dan komputasi dapat membantu perjalanan dengan lebih aman. Menurut dia, Matematika komputasi dan mekanik bisa membantu untuk memahami sifat fisik pesawat termasuk untuk metode pendaratan darurat, serta bagaimana membuat penerbangan sipil yang aman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement