Ahad 14 Jun 2015 10:02 WIB

Dubes Arab Saudi Sebut Militan Houthi Dapat Bantuan dari Negara Lain

Rep: C26/ Red: Angga Indrawan
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.
Foto: AP Photo
Militan Houthi yang kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi teror yang terus dilancarkan kelompok pemberontak Houthi di Yaman disinyalir mendapatkan dana bantuan dari luar negara Yaman. Dana itulah yang digunakan untuk melakukan sejumlah serangan yang mengancam masyarakat sipil dan pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengatakan dana bantuan dari luar kelompok Houthi itu dimanfaatkan melakukan teror. Teror ini tak hanya menghancurkan pusat-pusat pemerintahan Presiden Hadi tapi juga mengancam masyarakat sipil yang tidak tahu menahu.

"Dia mendapatkan bantuan dari luar yang digunakan untuk melakukan serangkaian aksi teror yang mengancam masyarakat sipil termasuk menghancurkan gedung pusat pemerintahan," kata Mustafa kepada Republika di Gedung Kedutaan Besar Arab Saudi, Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (12/6).

Kondisi Yaman yang tidak stabil dengan sejumlah insiden teror membuat Arab Saudi berusaha membantu mengembalikan stabilitas negara tetangganya tersebut. Upaya yang disebut dengan pengembalian legimitasi Yaman ini bertujuan membantu masyarakat Yaman. Serta mengembalikan legimitasi pemerintah agar bisa kembali berjalan.

Menurutnya, serangan ke Yaman bukan dalam arti berperang dengan negara tersebut. Namun justru menyerang militan Houthi yang mengancam banyak orang dengan aksi terornya. 

Tak hanya menyerang pusat pemerintahan, Houthi bahkan juga menghancurkan Masjid-Masjid sebagai sentra kegiatan keagamaan. Selain itu mereka juga membunuh tokoh-tokoh agama terkemukan di Yaman. Serangan juga tak luput dilemparkan ke wilayah Arab sebagai negara yang membantu Presiden Hadi untuk menyerang Houthi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement