Ahad 14 Jun 2015 10:32 WIB

Pembicaraan Yaman akan Digelar di Tengah Darurat Kemanusiaan

Rep: Gita Amanda / Red: Angga Indrawan
Salah satu sudut kota di Yaman yang hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu sudut kota di Yaman yang hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pembicaraan Yaman akan digelar Senin (15/6), di Jenewa. Pertemuan dilakukan di tengah memburuknya situasi kemanusiaan di negara tersebut. Partisipasi pemberontak Houthi diragukan dalam pembicaraan.

Aljazirah melaporkan Ahad (14/6), pembicaraan yang akan digelar PBB melemparkan keraguan akan ketidakpastian kehadiran pemberontak Houthi. Laporan mengatakan, pemberontak Syiah ketinggalan penerbangan ke Jenewa.

Menurut petugas bandara pesawat yang membawa pemberontah Syiah Houthi dan sekutunya telah meninggalkan Bandara Internasional Sanaa. Namun ia mengatakan pesawat terbang tanpa delegasi.

Pembicaraan dijadwalkan untuk pertama kalinya melibatkan semua pihak dalam konflik. Delegasi akan mewakili pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi tiba di Jenewa pada Sabtu (13/6) pagi. 

Koalisi 13 Organisasii bantuan menyerukan gencatan senjata permanen, setelah konflik berimbas pada 80 persen populasi. Menurut Aljazirah, warga di kota selatan Taiz mengalami kekurangan kebutuhan pokok.

Sebagian besar layanan pemerintahan telah dihentikan karena pertempuran. Sekolah ditutup, listrik mati, dan pasokan bahan kebutuhan semakin menipis. Kelompok bantuan juga telah menyerukan pencabutan blokade udara dan laut yang diberlakukan koalisi Arab Saudi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement