REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Psikolog Pendampingan dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Lely Setyawati Kurniawan mengatakan ia dan tim dari RSUP Sanglah akan memeriksa kejiwaan Margareth untuk kedua kalinya.
Lely menjelaskan dugaan awal psikopat yang diberitakan banyak media beberapa hari terakhir baru bisa dibuktikan setelah sejumlah evaluasi.
"Indikasi tersebut perlu dibuktikan lebih lanjut dengan beberapa kali evaluasi, bukan cuma sekali kemarin saja. Penelusurannya bisa dua pekan. Kita lihat, sikapnya konsisten tidak?" ujar Lely.
Psikopat, kata Lely memiliki beberapa ciri khusus, seperti tidak mau mengakui kesalahan, suka menyalahkan orang lain, terus merasa frustasi, mudah marah, agresif dan mudah melakukan kekerasan kepada orang lain. Seorang psikopat menganggap hanya dirinya yang benar di dunia ini.
Pada pemeriksaan pertama selama tiga jam, Rabu (10/6) lalu, Lely menemukan Margareth sering bersikap aneh, sering marah kemudian menangis, agresif, keras, kasar, bahkan mengusir siapapun yang datang ke rumahnya.