REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung yang mencapai 9 persen belum diiringi dengan rendahnya disparitas kaya dan miskin. Terkait masih tingginya disparitas ini, Wali Kota Bandung mencanangkan pemberdayaan beasiswa untuk mengentas kemiskinan dalam jangka panjang.
Sejauh ini, untuk memperbaiki perekonomian masyarakat kurang mampu, Pemerintah Kota Bandung sudah meluncurkan program kredit tanpa bunga, Kredit Melawan Rentenir (Melati). Akan tetapi, Wali Kota Bandung Ridwan kamil menyadari untuk memberantas kemiskinan dengan menyeluruh, kualitas pendidikan warga harus diperbaiki.
"Kalau mau mengentaskan kemiskinan tidak hanya fokus memberi asupan program ekonomi, tapi juga pendidikan," jelas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ahad (14/6).
Untuk itu, Ridwan sudah membangun komitmen secara politik untuk memperbanyak beasiswa S1 bagi anak-anak di Kota Bandung. Selain itu, Ridwan juga ingin memaksimalkan peluang program beasiswa S2 dari Kementerian Keuangan, yaitu LPDP.
Dengan dua hal tersebut, Ridwan berharap dalam 10 hingga 15 tahun ke depan anak-anak di Kota Bandung minimal dapat mengenyam pendidikan di tingkat S1, dan lebih jauhnya bisa berkuliah di luar negeri untuk jenjang S2.
"Ujung-ujungnya pada peningkatan ekonomi," tambah Ridwan.
Selain itu Ridwan juga menegaskan Pemerintah Kota Bandung menjamin akan menanggung pendidikan bagi siswa tidak mampu. Ia menyatakan seluruh anak di Kota Bandung harus bersekolah. Satu masalah yang harus diperhatikan Pemerintah Kota Bandung, jelas Ridwan, hanyalah warga mampu yang mengaku-ngaku tidak mampu agar dapat bersekolah gratis.