REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok militan Islam State of Iraq and Syria (ISIS) sedang menyiapkan sebuah layar televisi raksasa di Kota Ramadi, Irak, yang diduga dipergunakan sebagai alat propaganda.
Dilansir Reuters, seorang warga setempat mengatakan ISIS akan mempergunakan layar raksasa tersebut untuk merebut lebih banyak wilayah Irak setelah berhasil menduduki ibukota provinsi pada bulan lalu.
"Mereka sudah mulai menunjukkan video operasi militer mereka di Irak dan juga menunjukkan pengakuan oleh tentara yang ditangkap," kata pemilik toko makanan kecil yang dekat dengan salah satu layar di tengah kota Ramadi.
"Beberapa program yang mendorong para pemuda untuk mematuhi norma-norma Islam dan juga menunjukkan pelatihan militer pria muda yang membawa senjata dan bagaimana melawan," kata lelaki yang tak mau disebutkan namanya itu.
Tentara pemerintah Irak sendiri sebagian besar terbukti tidak efektif melawan pemberontak. Mereka sangat bergantung pada milisi Syiah yang didukung oleh Iran dan juga serangan udara pimpinan koalisi AS untuk memperlambat pergerakan ISIS.
Sementara itu, pergerakan ISIS saat ini semakin gencar. Bahkan, ISIS dikabarkan terpaksa membunuh siapapun yang dianggap sebagai lawan.
Sebelumnya, pada Rabu (10/6), Presiden Barack Obama memerintahkan pengerahan 450 lebih tentara AS ke Anbar untuk membantu pasukan Irak merebut kembali kota yang telah direbut ISIS.
Selama ini, ISIS menggunakan situs media sosial dan video untuk mendapatkan pengikut. Mereka juga mendistribusikan rekaman bagaimana pejuangnya membunuh tentara pemerintah Irak dan agama minoritas.
"Tampaknya mereka mencoba untuk menggunakan metode media sebagai senjata untuk memoles citra mereka dan juga mendorong kaum muda untuk bergabung dengan mereka," kata seorang PNS di Ramadi.