REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regenerasi penghafal Alquran diyakini akan dapat menjaga keutuhan bangsa yang berpegang teguh kepada agama.
"Saya awalnya punya perasaan pesimis terhadap masa depan Indonesia. Tapi, dengan melihat anak-anak yang hapal Alquran, saya optimistis lagi bangsa ini masih dapat dibenahi," kata pengasuh pesantren Dar AL Qur'an Kebonbaru Arjawinangun, KH Ahsin Sakho Muhammad, Ahad (14/6).
Pasalnya, Ahsin menyebut selama ini ia melihat pemberitaan-pemberitaan dari media cetak, televisi, dan radio banyak sekali melihat anak muda yang sudah terkena dampak negatif dari modernitas dan tidak sedikit yang terkena bahaya narkoba.
Bahkan saat ini, kata Ahsin, Indonesia menjadi negara terbesar ke-13 dalam peredaran narkoba. Mantan rektor Institut Ilmu Alquran ini mengaku miris dengan hal tersebut karena akan berdampak buruk bagi masa depan bangsa.
Untuk itulah, Ahsin mengingatkan perlunya mendidik anak-anak sejak dini untuk memahami nilai-nilai agama seperti memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran. Agar bangsa ini dapat terus dijaga dari pengaruh buruk yang terus membayangi.
“Bangsa yang maju harus diisi oleh manusia-manusia yang baik," ujar Ahsin.
Ahsin menyebut Daarul Quran sebagai salah satu lembaga yang mendidik anak-anak generasi bangsa dengan ilmu agama bakal terus mencetak calon-calon pemimpin Indonesia pada masa depan.
Ia juga menyadari mempersiapkan genenasi masa depan yang matang tentu tidak dalam waktu yang singkat. Perlu kerja sama dan komitmen yang teguh dari semua pihak termasuk dari pemerintah sendiri.